07/06/16

Merlin


"Di dua dunia ku beralih, menyeret sepenggal rada yang tersisa. Indah malam tlah kulalui, hingga sunyinya tlahbmenjadi sunyiku. Akankah angin mengerti arti dalam setiap desahnya. Nurani menjerit menarik diri dari kedamaianya.
Dengannya ditumbuh, dan olehnya ku belajar hidup. Entah ingin atau harap, berdebar keras hingga meloncat ke liang. Vokal terngiang keras, menjeritkan sebuah nama yang berlabuh di samudra memori. Inikah yang mereka sebut rindu. Keinginan semu yang tak mungkin jadi nyata. Adalah sunyi yang menyambutnya.
Aku adalah sang malam pembawa petaka. Ribut badai memporak poranda tepian pantai. Inikah cemburu itu! Muncul dalam badai di tengah kehampaan. Untuknya insan meratap pilu bersujud penuh doa. Ratapan menyayat hati tak terletakkan menghujam sang kasih. Tak pelak tangan dingin menepis tanpa rasa. Inilah sebuah rasa yang tak pernah sampai."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar