Kerikil tetap kerikil, tidak berbayang ditengah siang. Seberapun besar harapnya tuk bersatu kembali dengan terang, bayangan kan senantiasa menutupi hingga kerikil takkan terlihat.
Berapapun upaya yang dikerahkannya, kenangan itu tak kan pernah hadir lagi. Sikap itu takkan pernah ada lagi, kalimat itu takkan terdengar lagi. Karna kerikil hanya tlah tertinggal dalam kenangan.
Berharap tumbuh besar layaknya bayangan menyertai terang. Kerikil tak akan menang melawan takdir alam. Takkan pernah sama yang terjadi. Terang hanya milik sang bayang.
Diamlah, tutup telingamu, pejamkan matamu dan jangan berharap rindu akan datang menyapa. Walau sekedar dusta pelipur duka, terang takka pernah mengucapkannya.
Ingatlah dirimu, hanya setitik noda dimuka bumi, kecil tak berdaya dan tak kan terlihat. Abaikan dunia lihatlah kedalam bumi, dimana kesunyian hakiki hadir menelan semua harap yang tlah terbuang. Beri selamat padanya, yang mendapat semua yang kau harap. Tundukan dirimu dan sadarlah dimana kau kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar