08/05/16

Bullying Dalam Keluarga




Bullying dalam keluarga tidak sama dengan kekerasan rumah tangga.
Hal tersebut selalu hadir disetiap masa, ia kekal, ia tak hilang dimakan waktu, ia terus berkembang dan ia selalu terulang. Ia selalu ada di setiap kesempatan dan selalu hadir dalam setiap langkah bahkan ia selalu membayangi setiap jiwa dan bersemayam dengan nyamannya dalam hati. Ia selalu menunggu waktu tuk hadir, tuk bangkit dan menunjukkan pada dunia bahwa ia ada, bahwa ia nyata, bahwa ia selau menang dan bahwa ia tak pernah mati.
Hanya perlu sedikit gesekan tuk membangunkannya dari tidur panjangnya. Hanya membutuhkan sedikit dorongan tuk membuat wujudnya makin nyata. Sesuatu yang kecil dan terasingkan dapat begitu saja bangkit dan menguasi jiwamu, hatimu dan hidupmu. Merubahmu dalam sekejab menjadi monster keji yang menjijikan. Ia tak perlu banyak hal untuk hidup. Hanya sedikit hal kecil.
Hanya sedikit keisengan kecil yang kerap ia lakukan pada adiknya. Kenakalan kecil yang selalu ia lakukan pada saudaranya. Dan teriakan kecil yang acap kali didengar oleh si kecil. Senantiasa hal ini dapat membangkitkan monster yang tertidur dalam jiwanya. Mambangunkan sisi lain dari kehidupannya. Dan menciptakan pribadi lain yang tanpa sadar telah dipupuk oleh mereka yang ia cintai.
Hal sepele yang terjadi dirumah, jitakan kecil dari sang kakak, ketidakpedulian sang ayah, kenakalan dari sang adik. Segala sesuatu yang tak pernah kalian sadari yang member makan monster itu dan membuatkan kian besar dalam jiwanya.
Bullying / kekerasan hanya akan mendapat perhatian jika hal tersebut berakibat fatal, atau terjadi di lingkungan yang terpandang atau di muka umum.
Pernahkan mereka menyadari bahwa hal tersebut terjadi dirumah mereka, pada anak-anak mereka dan bahkan dilakukan oleh mereka sendiri. Atau bahkan kalian sendiri yang melakukan hal tersebut kepada anggota keluarga kalian sendiri!!!
Sebagai ilustrasi…
Disaat seorang anak kerap tidak dipercaya dalam keluarga hanya karna ia kecil. Apa yang akan terjadi dalam kehidupan sosialnya?
Disaat seorang anak kerap melihat sang kakak berkata kasar padanya atau orang tuanya. Apa yang akan ia lakukan padan orang lain dan lingkungannya? Apakah ia akan menirukan hal tersebut diluar rumah atau memperlakukan orang lain seperti sang kakak memperlakukan keluarganya?
Disaat seorang anak terbiasa melihat sang ibu di kasari oleh sang ayah, berapa besar kemungkinan sang anak akan melakukan hal yang sama pada teman-temannya?
Disaat sang anak dianggap tidak penting dan selalu disepelekan. Kemungkinan apa yang akan terjadi pada jiwanya disaat mendatang? Apakah ia akan menyepelekan orang lain? Apakah ia akan tidak peduli terhadap yang terjadi pada lingkungannya?
Penindasan yang kerap terjadi dalam keluarga adalah penindasan verbal. Penindasan yang paling berdampak namun paling tidak disadari. Kata-kata yang menyinggung, menyudutkan dan bahkan menjatuhkan yang sering kali terjadi dalam keluarga, menimbulkan dampak yang amat dasyat dalam mental si kecil. Secara tak sadar mengubah karakter si kecil bahkan dapt membunuh karakternya.
Tidak jarang terjadi dalam kehidupan sehari-hari tiba-tiba sang anak berubah menjadi pribadi yang lain. Yang pada keseharian adalah periang dan terbuka tiba-tiba menjadi terttutup dan sangat waspada. Atau tiba-tiba ia menjadi sangat banyak bicara dan selalu bergerak yang sebelumnya banyak menutup diri.
Sadarilah bahwa sesuatu yang sepele dan “tidak pernah dianggap penting” dapat membangkitkan monster yang bersemayam didalam jiwanya.
Hentikan bullying dalam keluarga. Kekerasan dan penindasan yang “lembut dan penuh perhatian”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar