14/09/18

Aku dan Aku

Demi waktu yang selalu memenangi setiap harap dan demi doa yang terwujud dalam semu.  Benar dalam bayangannya ia tercipta dalam caranya dan tumbuh dengan dirinya.
Pernah terfikir semuanya yang ditunjukannya hanya kepalsuan demi dunianya,  hanya karangan untuk kepamorannya.  Angin membisikkan untuk berhati hati.
Namun setitik angan ingin menguak cangkang keras itu,  memastikan harap itu ada. Walau mencengkam tapi cahaya itu terlihat nyata.
Ya,  kucoba meraih tali itu dan mencoba untuk tidak kembali tenggelam. Dan berharap pada penguasa malam bahwa harapan itu tidak semu. Mencoba kembali meniti tepian diri,  sambil berharap tidak kembali kepada jurang yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar