Entah sejak kapan malam menjadi sangat menyenangkan dan aku begitu mendambakannya. Menyusuri setiap jengkal gelapnya, menikmati pelukan kesunyiannya.
Bisakah ia bertahan sedikit lama denganku, menemani sepiku dan menggenggam anganku.
Wahai pelukis malam, penulis mimpi. Tuliskan sebuah cerita mimpi untukku, hingga aku terlena dalam damainya sepimu.
Tak inginku berpaling darimu, hanya mampu berharap siang enggan kembali menampakkan diri. Demi waktu yang selalu berputar, untuk hari yang terus berlari. Biarlah sunyi setia mendampingi walau kelam yang akan kudapat dan gelap yang mendampingi hingga penghujungnya.
30/09/18
Sunyi yang Setia
26/09/18
Persimpangan
Apakah sebuah kesalahan membuka kembali pintu usang itu. Membentangkan selebar lebarnya?
Apakah aku kembali membuat pilihan yang salah, ataukah memang kesalahan itu ada padaku hingga aku melihat kegelapan berganda dan merasakan kekecewaan didepan tanpa pernah mencoba untuk beranjak.
Lihatlah aku, terpuruk dalam kenistaan semu ciptaanku sendiri. Lihatlah aku, memaki banyangan yang terus aku ikuti. Lihatlah aku tertunduk lesu tanpa berani meraih mimpi dalam angan.
Dan lihatlah aku membangun kembali semua persimpangan itu dengan akhir yang sudah aku tuliskan.
Ribuan tanda kuabaikan, karna hati sudah menanamkan niatnya. Hanya jiwa terus bersedih dengan jalan berliku yang pasti akan dilaluinya.
Kekecewaan lagikah, kehilangan lagikah, penyesalan tiada akhir karna memilih mengikuti kata hati.
Kuciptakan ruang semu itu dan kuharus lalui walau.
Beratkan?
Ya, amat sangat berat dengan jiwaku yang seperti ini. Amat sangat berat.
Selamat Datang Lagi
ya.. ya.. yaaa...
Hanya dapat mengatakan ya...yaaa
Selamat datang kembali, lingkaran waktu yang akan terus berulang lagi dan lagi. Demi masa yang mengatur semuanya, aku ingin semua ini berhenti.
Yaaaa... Bulan purnama itu memang sangat memikat, menenangkan hingga membuatmu enggan untuk beranjak menjauh.
Yaaaa... Jauh disisi lain dunia badai meluluhlantakkan semua yang menghalanginya.
Yaaa,,, sekali ya,,, semua itu berhubungan, mereka terikat dengan takdirnya dan jalannya. Dikala keindahannya dinikmati disini, namun sisi gelapnya menghancurkan disana. Hanya menunggu waktu kedua sisinya berpindah.
Yaaaa untuk ribuan kalinya selamat datang lagi wahai masa yang terus berulang.
14/09/18
Aku dan Aku
Demi waktu yang selalu memenangi setiap harap dan demi doa yang terwujud dalam semu. Benar dalam bayangannya ia tercipta dalam caranya dan tumbuh dengan dirinya.
Pernah terfikir semuanya yang ditunjukannya hanya kepalsuan demi dunianya, hanya karangan untuk kepamorannya. Angin membisikkan untuk berhati hati.
Namun setitik angan ingin menguak cangkang keras itu, memastikan harap itu ada. Walau mencengkam tapi cahaya itu terlihat nyata.
Ya, kucoba meraih tali itu dan mencoba untuk tidak kembali tenggelam. Dan berharap pada penguasa malam bahwa harapan itu tidak semu. Mencoba kembali meniti tepian diri, sambil berharap tidak kembali kepada jurang yang sama.