Dalam garis yang hilang, ditengah kegersangan kepercayaan dan tandusnya kasih dalam jiwa. Waktu kembali menuntunku padamu, kembali menghangatkan kisah yang pernah ada. Disetiap titik ingatku hanya kembali pada waktunya dan perasaanku menari bersamanya. Mengikuti irama setiap kisahnya, mengiringi setiap syair dukanya dan berharap dapat menyanyikan hingga nada terakhirnya.
Pencipta lagu takdir yang berkuasa atas kita, menuliskan indah penuh makna kekal abadi menjadi rahasia hati. Wahai penguasa waktu, lelahku menari dengan sang waktu, menanti di tepian tebing sambil menikmati indahmu dari sisiku. Berapa lamakah waktu yang kupunya, menanti dalam kebisuan dan berharap dalam ketiadaan.
Kekuatan kesetian membuatku mampu memanjat tebing waktu, menuntunku hingga tepiannya dan menempatkanku dan kerinduan. Tak ada yang salah dengannya, bukan kau yang menciptakannya. Tebing itu telah ada dan rasaku memaksaku hingga kesana mendakinya dan dengan genggamanmu aku menanti.
Cinta tidak pernah meminta keadilan, sayang tidak meminta pengorbanan, kisah itu telah lama mati. Haruskah aku mempererat genggamanku saat kamu memeluknya. Haruskan aku berjunga sekali lagi disaat ragamu bersamanya. Cinta tidak meminta normalnya, kasih telah mengalahkan kebiasaannya.
Kau yang selalu menginginkan keadilan, ciptakanlah keadilanmu sendiri atau tunggulah hingga yang Kuasa memberikan keadilannya padamu. Keadilan hakiki yang lembut lagi penuh kasih. Dan untukku yang menatap di tepian tebing, keadilan tak pernah menampakkan dirinya dihadapanku.
Kau yang selalu menginginkan Normal, buatlah peluang untuk normalmu. Sudut pandangmu, kebiasaanmu, hati dan fikiranmu adalah normal bagimu. Dan bagiku yang kau tempatkan ditepian jurang. Tak pernah mengenal normal dalam kisahku, karna menikmati dalam kerinduan dari sisiku.
Adilkah untukku??
Normalkah itu bagimu??
Selesaikanlah kisahmu, akhirilah nadamu, tutuplah ceritamu. Hingga tiba saatnya bagimu mengurai jalanku dan melukis takdirku. Hingga saatnya nanti aku akan menanti ditepian dengan sudutku.
Berapa lamakah waktu akan menari bersamaku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar