21/09/16

Indahku Dalam Kabut

Diatas tebing rindu, berselimut kabut dan bertahtakan pemandangan kenangan dan nyatamu dibawahnya. Biarlah alam membawa miliknya kemanapun ia suka. Biarlah hujan membasuh air mata hingga menetes bersamanya. Biarlah angin menerbangkan rindu keseluruh penjurunya. Dan biarlah kabut mengaburkan bayanganmu dari tebingku.
Dalam ketidakberdayaan dan keterpaksaan rasa dalam nyata. Kau tempatkan nurani dalam lorong waktu. Menunggu celah tuk berbagi, walau tusukan demi tusukan dalam setiap pelukan. Kasih yang terasa menyiksa, cinta yang tak kunjung mereda, membuat badai berkabut mengaburkan semua nyata dalam bayang, mencuri setiap kisah dan memanipulasi mimpi menjadi nyata.
Keindahan dalam kabut biru yang menyenangkan, menenggelamkan hingga kelubang tak berdasar. Menghanyutkan logika menjadi keegoisan yang merajai.
Berikan petamu padaku, hingga jelas terlihat keindahan dibalik kabut kasihmu. Buang semua fana dalam nyata. Berbagilah dengan kenangan lama, uabhlah alurnya hingga menjadi normal dan adil tuk semua.
Kau... selesaikanlah kesalahpahaman rasa itu, hingga ada tempat untukku turun dari kabut rindu dan memiliki indahmu seutuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar