27/08/16
Jambul yang Hilang
Entah sejak kapan rasa itu muncul kembali, rasa yang pernah hilang entah kemana. Entah sejak kapan penyesalan itu kembali menghantui, rasa sesal atas segalanya. Entah sejak kapan kehadirannya sangat kuimpikan.
Telah berapa lama semua tertimbun dalam ingatan, tertutup rapi di sudut hati yang mati. Kusimpan dalam waktu yang tak tentu, tanpa ingin membukanya kembali.
Namun kini semuanya kembali, kuat rasa ingin memilikinya lagi. Sesal ini sangat menyiksa. 10 tahun telah berlalu, tapi rasa itu kini kembali menguasai hati dan fikiranku.
Maaf yang tak pernah terucap, sesal yang yang tak pernah hilang. Cinta yang makin besar kini.
Aku rindu dia, aku cinta dia, kini aku sadar aku membutuhkannya.
Hanya dia yang mampu membuatku merasa nyaman menjadi diriku sendiri. Dia yang tak terjangkau, dia yang tlah hilang, membawa pergi rasaku. Dia yang sangat mengerti, dia yang penyabar, dia yang mau mendengar keluh kesahku hingga malam berlalu.
Tuhan... kenapa rasa ini muncul kembali, lebih besar dan menyiksa.
Jambul merah yang kurindukan, aroma tembakau yang menyenangkan, lengan besar yang nyaman, suara yang menenangkan itu.
Aku rindu jambulku yang tak akan pernah kugenggam lagi.
Diposting oleh
Anonim
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar