Raut wajah itu mulai memudar di dalam ingatanku, senyuman itu mulai menghilang dari fikiranku, kenangan akan dirinya mengalir perlahan keluar dari hidupkku.
Akankah aku benar-benar melupakannya?
Apakah kenanganpun tak dapat menjadi abadi di hati?
Andaikata, kenangan dapat diurai melalui video dan audio....
Sakit,,sedih,,bersalah,,rindu,,,
Setiap mendengar cerita tentangnya, setiap melihat gambar dirinya, setiap mendengar namanya disebut. Bersalahkan aku setelah mengambil semua keputusan ini.
5 hari, waktu yang dibutuhkan untuk mencari sepasang baju anak kesayangan nya yang hilang. 40 hari, menahan rindu berjumpa dengan permata yang mengilang.
Hanya sesaat, hanya beberapa hari tuk berlibur, tahan rindu tuk sesaat saja. Namun takdir berkata lain, rindu ini harus kutahan selamanya. Perpisahan tampa kenangan, perpisahan tampa salam, perpisahan tampa pelukan, perpisahan tampa mengingat dirinya.
Bagaimana wajahnyanya, tampankah ia?
Bagaimana suaranya, berat atau serak kah?
Bagaimana tatapannya, lembut dan dalam kah?
Bagaimana pelukannya, hangatkah?
Seandainya ia ada, seperti apakah hari-hariku bersamanya? Seandainya ia ada, seperti apakah kami saat ini? Seandainya ia ada, bangga kah ia padaku?
Papa..... aku rindu tuk menatap wajahmu, mendengar suaramu dan mencium aroma badanmu saat terlelap dipangkuanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar