09/08/12

Binar itu...

Sekarang, tak dapat lagi melihat matanya. Seperti ingin menangis dan mengatakan sesuatu, sorot mata penuh permohonan. Mata yang dulu hadir dengan tatapan kosong tak peduli dengan apapun bahkan dengan dirinya sendiri. Menangis, ingin menangis, menahan suatu kepedihan yang mendalam, itu yang kutangkap dari sinar matanya. Tatapan itu seakan pernyataan minta tolong, terima kasih mungkin selamat tinggal.
Tertawa, terlihat sangat senang... Tapi ia tetap seperti ingin menangis di mataku. Luka seperti apa yang ia alami, kepedihan seperti apa yang ia rasakan, kerinduan seperti apa yang ia simpan.Membuatku penasaran bahkan sungguh tertarik, ingin mengukur sedalam apa kekosongan tatapan itu. Sesunyi apa pandangan itu, dan benarkah telang mengering telaga air mata didalam situ.
Aiiiih... gila, ga kepikir kadang kenapa kita bisa menangkap sesuatu hanya dari mata.
Sedikit orang yang memperhatikan binar mata orang lain, terkadang kita sendiri tidak tau seperti apa tatapan kita saat melihat sesuatu bahkan seseorang. Pernah ga ketemu seseorang trus ditanya gini " ga capek bohongin diri sendiri" atau "ga usah dipikirin" atau masih banyak..
Kalimat pendek yang terdengar menyebalkan, karna seakan-akan mereka tau tentang kita. Mereka memang tidak memahami kita, namun semua itu dapat mereka lihat dari mata kita tampa kita sadari.
Hingga saat ini, gw masih liat sebuah mata yang masih ingin menangis walau wajahnya terkembang senyuman manis. Hai kamu, kepedihan macam apa yang engkau simpan??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar