24/06/12

Aku adalah Jiwaku

Aku adalah jiwaku adalah teman kehidupanku. Kesunyian diliputi kengerian dan dibingkai kesengsaraan serta berhiaskan ketidakpercayaan. Aku adalah jiwaku yang tidak dapat menjadi teman jiwa manuasia adalah musuh kehidupan penantang malam. Aku adalah jiwaku adalah kengerian dalam harapan penuh luka bersyairkan kata sayang dengan tinta merah dari hati terdalam. Aku adalah jiwaku penumbuh kemurkaan sahabat atas penindasan perasaan dalam dunia mimpi indah penuh tipuan. Aku adalah jiwaku untaian kata penuh harapan dan kepercayaan tertuju pada jiwa sunyi pemilik hati ini. Aku adalah jiwaku dalam kesunyian pembawa bencana teman baik pelipur bahagia menjadi duka. Aku adalah jiwaku penuh kehampaan gersang tak bercaya dalam dunia penuh sinar kasih dan sayang. Aku adalah jiwaku hingga semua terlupa dan meninggalkanku dalam kebimbangan serta keputusasaan.
Aku adalah satu hati yang terluka oleh dua hati pembawa kedamaian  dengan menghibur banyak hati pembawa berita. Aku adalah satu hati yang terjerumus dalam ketulusan ikatan cinta dan kasih penabur harapan malam dunia mimpi. Aku adalah satu hati tergelap dunia siang dan terjebak dalam permainan banyak hati yang penuh muslihat.
Bila mereka meletakkan aku dalam kehampaan. Kesunyian dan kengerian dari wajahku. Aku datang kesini untuk semuanya dan dalam semuanya. Dan yang kulakukan hari ini untuk semua oleh semua dan karna kesendirian ku menggunung oleh himpitan ramai orang-orang.
Kemarilah dan saksikan kengerian dalam sepi cinta dan sunyi kasih sayang. Lihatlah hati yang tlah terluka oleh yang terbaik dan tersayang dalam hidupnya.
Lihatlah bagaimana aku adalah jiwaku akan bangkit dan mengulang kesalahan yang sama karna menginginkan hati dan jiwa-jiwa pendusta.
Lihatlah hati adalah jiwaku yang menyedihkan karna memohon untuk tinggal dalam rumah yang sama dengan hati-hati penuh impian dunia malam dan gelap.
Lihatlah hati menyedihkan dan sedang memohon untuk mereka tetap tinggal dan bersatu dengannya.

23/06/12

Pergi & Kembali

Hai kau yang disana...
Siapakah kau yang sangat dekat dengan hatiku namun tidak terlihat oleh mataku, teraba oleh diriku tapi tak dapat kumiliki, yang memisahkanku dari diriku, menghubungkanku dengan masa lalu dan luka lama yang berdebu.
Siapakah kau yang menarikku dari lubang gelap tak berdasar hatiku, menghantamku dengan dukaku, yang menyatukanku dengan ketiadaan.
Apakah kau peri tau malaikat yang datang dan mengajarkan tentang harapan dan kepercayaan dunia?
Apakah kau jin roh yang muncul dari liang gelap tak berdasar dan memperbudak hati dan fikiranku akan dunia?
Siapakah kau dan apa yang kau perbuat dengan diriku? Yang telah menggenggam perasaanku dan mempermainkannya layaknya pion di dunia mimpi.
Lalu, siapakah aku dan apakah aku yang baru ini? Terombang-ambing dalam ketidakpastian dan penantian tak berujung.
Apakah aku yang telah melupakan diriku dan mendekat padamu, siapakah aku yang tak menatap lagi ke depan dan hanya terpaku pada bayangan dirimu?
Dimanakah aku, terbuai dengan untaian kata indahmu, terbang dengan kasihmu, bermimpi dalam malammu?
Siapakah kau?
Mendekatlah dan beri aku perpisahan, sentuhlah keningku, usaplah air mataku, peluklah kesunyianku, palingkan mukamu dengan bibir penuh senyuman dan lambaikan tanganmu dengan lambaian hangat.
Jangan kau menghilang dengan semua ketidakpastian dan berlalu dengan angin kesepian.
Dan aku tidak akan beranjak dari sini hingga kau kembali menoleh dan mengulurkan tangan dan berkata ...................................................................................................................................................

20/06/12

Hingga akhir

Ikatan itu telah longgar nyaris terlepas. Jalinan itu telah hancur. Tripod telah pecah.
Namun masih ada harapan baru dan kepercayaan baru yang tumbuh entah dari mana, sebuah keinginan lama yang mulai mengebu-gebu kembali. Luka itu belum kering namun harapan baru telah muncul. Haruskah melangkah di jalan yang sama. Haruskah berteduh ditempat yang sama. Haruskah singgah dirumah yang sama.
Badai malam selalu mengajarkan ku tentang pengkhianatan dan kekecewaan. Sinar rembulan membawaku melayang didunia mimpi terindah yang kupunya. Mentari pagi membawaku kebali ke dunia nyata dan menyadarkanku tentang kebenaran.
Di dunia mimpi kamu adalah nyataku. Di dunia nyata kamu adalah impianku.
Untaian kata arif pembawa kebajikan selalu terdengar dari pancaran matamu. Kehangatan dan keteduhan hati slalu terasa dari sentuhanmu.
Sebuah ucapan mewakili seribu cerita. Sebuah sentuhan mewakili seluruh perasaan. Sebuah tatapan mewakili semua isi hati.
Dalam gelapnya malam, dibawah kekuasaan malam, antara nyata atau mimpi. Kau membuatku percaya dan berharap lagi. Sebuah hal yang entah nyata atau mimpi bagiku, kau membuktikan sesuatu, ketulusan yang terpancar dari sentuhanmu.
Namun, dalam terangnya siang. Semua adalah impian untukku.

10/06/12

Rahasia Hati

Luka itu masih mengaga, sakit itu masih terasa, sedih itu selalu ada, air mata ini belum kering.
Namun hati ini menginginkannya lagi. Ingin mengulang cerita lalu, bersama berbagi dan membuat berbagai cerita hidup. Setelah sekian lama saling mengenal, rasa percaya dan harapan mulai ada. Hancur perlahan tapi pasti, luka kecil yang tak pernah kuhiraukan, sekarang menganga lebar dan sangat menyakitkan.
"batu karang akan hancur jika terus menerus terkikis air, rasa sayang akan hilang jika terus-menerus disakiti"
Itu kata mereka. Namun hatiku lebih kuat dari batu karang, yang akan selau mencoba lagi, lagi, lagi dan lagi.
Rahasia hati tak ada yang tau, dalamnya hati tak dapat diukur. Rasa sayang bukan teori dari buku, persahabatan bukan dongeng pengantar tidur.
Walau hatiku telah terluka dan air mataku tak pernah kering, namun kalian selalu kuinginkan.

04/06/12

Terima Kasih

Ulurkan tanganmu raihlah aku, tariklah aku dari lubang gelap tak berdasar ini.
Tataplah aku dan berikan kedamaian dari dunia sepiku.
Pinjami aku lenteramu karna aku ingin melihat jalan yang tlah kulalui.
Terima kasih kawan, uluran tanganmu sangat berarti untukku. Terima kasih telah menyelamatkanku dari kegelapan tak berdasar. Terima kasih telah mengenalkan ku pada dunia indahmu.
Terima kasih telah membantuku berjuang dengan kerasnya hidup.
Akhirnya aku mengerti arti kata "maaf" mu.
Akhirnya aku mengetahuinya.
Terima kasih atas semuanya kawan.
Aku bersyukur telah mengenalmu.

Hidup Kita

Kita telah menanggung hidup dari beban satu ke beban yang lain. Takdir telah memindahkan kita dari satu tempat ke tempat yang lain. Perkenalan telah memisahkan kita dari satu sahabat ke sahabat yang lain. Dan kita tidak melihat apapun yang kita tinggalkan kecuali batu sandungan yang jadi penghalang dan suara mengerikan yang menakuti kita.
Keindahan dan kenangan yang telah kita lalui, menempatkan kita diatas singgasana kedamaian. Membuat kita lengah dan menghadirkan cinta yang seakan nyata. Dihadapan kita nasib bermain, mencurangi takdir dan memusuhi kebenaran.
Semua harapan hidup membutakan mata kita dan mengotori hati kita, dan merenggut kepercayaan dengan tangan-tangan kotornya. Impian menghampiri kita dengan tangan lembutnya yang penuh kemunafikan. Persahabatan memotong jalan kita dan memanggil-manggil nama kita dengan lidah kebohongannya.
Namun. Kenyataan akan selalu mendatangi kita dan memberi kita jalan dengan senyuman sinis dan tangan kasarnya. Hati kita menjadi berani tak kala kenyataan merangkul kita dengan lidah kebajikan dan menguatkan kita dengan untaian kasihnya.

Mimpikah?

Kasih yang datang tiba-tiba akan pergi tampa tanda
Sahabat datang menyapa, cinta berlalu sekejap mata
Hidup tak seindah mimpi
Mimpi tak seburuk kenyataan
Akankah aku punya hati?
Jika tidak tau kebahagiaan...

Penantian yang Berakhir

Hai penguasa malam, izinkan aku menjelajahi malammu. Untuk sekedar mencari kedamaian dalam sunyinya malam dan sepinya mimpi. Penguasa malam penjaga mimpi, berikan aku mimpi idah untuk sekali ini saja.
Aku adalah anak-anak penderitaan. Dan penderitaan adalah jeritan hati yang sepi. Yang menghujani jiwa-jiwa gersang dengan kedengkian, rasa iri dan cemburu. Yang menyirami diri dengan kebaikan-kebaikan serta pengetahuan yang tlah lama kering.
Sementara kalian, kalian adalah anak-anak kesenangan. Walaupun kesenangan itu membawamu kelangit dan membuatmu menggampai bintang, namun hatimu tetap ada dibumi.
Hantam aku dengan perhatianmu, tampar aku dengan nasehatmu, ikat aku dengan kasih sayangmu.
Penguasa malam penjaga mimpi, kutitipkan penat dan beban ini padamu.

02/06/12

Katakanlah...

Katakan padanya semua tentang kita
Katakan padanya apa yang ku rasa
Katakan padanya apa ku punya
Biarkanlah saja dunia bilang apa
Biarkanlah saja berjalan adanya
Kini hadir dia, diantara kita
Membuat lebih sempurna
Membuat lebih bahagia
Selalu bersama merangkai cerita
Membuat berbagai rencana
Membuat berbagai bencana
Membuat hal yang gila...
Inilah kebahagian kita...
Mari kita bersama selama-lamanya.....

*baca sambil dinyanyikan.... :D

Keingetan...


* lelah sudah kulalui semua malam, mencari empunya rasa namun tetap tak kutemui. haruskan aku naik kelevel selanjutnya, agar dapat kutitipkan lelah hati ini. ingin terlelap untuk sejenak.
* level selanjunjutnya? apakah pernah terbersit dibenakmu kawan naik ke level selanjutnya itu akan lebih baik dari level ini.. bersabarlah sejenak tak kah kau bisa?? terlelap sejenak dalam bayangannya?.. rebahkan seluruh kekuatanmu malam ini. singkirkan sedikit beban di pundakmu. mari terlelap di kebisuan malam.
* beberapa kali dalam seminggu aku menginginkan naik level. ingin ku mengalah pada malam, berdamai dengan mimpi, namun dunia mimpi tak seindah dulu. semakin dalam ku bermimpi semakin resah kurasa. rindu dan benci tak kuasa kutahan. ku coba untuk bertahan dan menunda harapan.
# hai sang pencari kedamaian malam, tak sengaja terselip rasa. "maafkan aku" yang tak bisa menjaga lidah yang tak bertulang ini.. merobek sanubari mu atas semua ucapku kawan.. maafkan semua tingkah lakuku yang tak berkenan dihatimu.
# malam dingin yang kurasa sendiri ini, kubelajar untuk berjalan dalam gelap pekatnya malam ini... tak usah kau paksakan aku mengungkapkan apa yang kurasa.
# saat ini ku terjaga dalam malam dingin.. aku ingin kau titip rasa itu... tapi, seandainya boleh ku meminta terlebih dahulu aku ingin kau sampaikan pada sang empunya malam dingin ini... "salam rinduku padanya" hanya itu... tak kuasa lagi kumenahannya.
-------------
" aku ini abstrak... tak banyak orang tahu apa yang ada dipikiranku. aku ini abstrak terkadang menangis dan tertawa disaat bersamaan. aku ini abstrak. aku ingin menuju suatu tempat, sendirian. menikmati kesendirianku dan disaat bersamaan aku akan mengatakan aku baik-baik saja. dan di satu sisi, aku membutuhkan seseorang. aku ini abstrak, tak banyak orang yang paham benar diriku. aku tak berharap dimengerti. aku ini abstrak. namun KAMU bisa melihat AKU... dan itu sudah CUKUP.