mencoba merubah haluan, sedikit keluar dari jalur dan merubah diri. akankah menjadi lebih baik atau semakin terpuruk.
mencoba menapaki jalan baru disaat kenyamanan muncul dan membasuh debu dengan kesejukan.
melangkah bersama awan, mencari tempat berteduh memantapkan hati menapaki hidup.
gurun rimba gelap mungkin mengerikan, namun padang pasir luas dan terbuka tak lebih mematikan.
nasib, takdir dan hidup.
kita yang menentukan nasib kita sendiri walau tak jarang kita yang menentukan nasib orang lain ataupun sebaliknya.
hidup bagai pasir hisap, semakin banyak menantang nasib semakin dalam terjerumus
28/09/13
27/09/13
Tanpa Judul
bagaimana jika jantung ini tidak berdetak lg, nafas ini tidak ada lagi, darah ini tidak mengalir lagi dan hati ini tidak mencinta lagi. apa yang harus kukatakan pada dirimu, dia dan mereka serta dunia. apa yang harus kujelaskan tentang rasa cinta yang membara ini, apa yang dapat kulakukan untuk kasih yg terbuang ini.
dalam jiwa aku terlena, dengan detak jantung aku berkelana, seiring aliran darah kumencintai.
namaku dia, anak manusia dari sisi tergelap kemanusian. namaku dia, dari dunia ketiga tak kasat mata. namaku dia, dalam jiwa aku merana. namaku dia, dengan malam aku bercerita. namaku dia, bersama sunyi aku menepi. namaku dia, melalui dunia ku mengenal dirimu. namaku dia, karna aku dia terlupa. namaku dia, dan selalu menjadi orang ketiga.
wahai hujan, samarkan airmataku. wahai petir, sembunyikan jerit tangisku. wahai malam, peluklah aku dalam kehampaan. wahai kematian, jemputlah aku dalam kedamaian
dalam jiwa aku terlena, dengan detak jantung aku berkelana, seiring aliran darah kumencintai.
namaku dia, anak manusia dari sisi tergelap kemanusian. namaku dia, dari dunia ketiga tak kasat mata. namaku dia, dalam jiwa aku merana. namaku dia, dengan malam aku bercerita. namaku dia, bersama sunyi aku menepi. namaku dia, melalui dunia ku mengenal dirimu. namaku dia, karna aku dia terlupa. namaku dia, dan selalu menjadi orang ketiga.
wahai hujan, samarkan airmataku. wahai petir, sembunyikan jerit tangisku. wahai malam, peluklah aku dalam kehampaan. wahai kematian, jemputlah aku dalam kedamaian
12/09/13
Rindu Mati
Benci suasana ini, entah kenapa hanya membuat sedih dan merasa bersalah.
Bukannya tidak ingin mendengar Semua tentang kisahmu, perjalananmu dan kehidupanmu. Tapi semua itu hanya membuat hatiku perih dan sedih.
Aku tidak ada saat itu, aku tidak disampingmu pada detik itu, aku meninggalkanmu dalam kekesalan tanpa memandang wajahmu dan memelukmu tuk terakhir kalinya.
Papa....
Maafkan aku, hanya itu yang selalu kuucapkan. Aku sangat ingin mendengar semua kisah tentangmu, namun aku cemburu, semakin kudengar banyak hal semakin aku cemburu. Karna aku mulai lupa wajahmu, suaramu, aroma tubuhmu, cara bercandamu, aku lupa hangat dekapmu. Dan aku cemburu karna mereka lebih mengenalmu.
Sudah 16 tahun berlalu, masih terus kudengar mama bercerita tentangmu dan aku tidak mengenalmu sebaik itu. Aku sakit melihat dan mendengar mama bercerita tentangmu. Kerinduan dan kesedihan dimatanya.
Papa....
Maukah papa hadir dalam mimpiku dan membawa suasana yang dulu.
Selama ini papa selalu sedih didalam mimpiku, selalu suram dan tidak pernah dapat kujangkau.
Dia kangen papa....
Ajari dia mobil lg pa, beli mainan banyak dan pergi mancing....
Dia menantikan hari itu datang lg.
11/09/13
Sore Menjemukan
Sore yang menyebalkan, lalu lintas ramai memusingkan, pedagang riuh penuh pikuk menyebalkan.
Ingin lari dari kenyataan, ingin belajar untuk tidak setia. Dan ingin tenggelam pada impian, selamat datang kawan, lihat dan rasakan hidupku.
Setia pada persahabatan, setia pada kehidupan, aku cuma memiliki kesetiaan.
Mati... Masih terus terlintas di otak.
Entah kemana akan mengarah semua hidup ini, entah kemana angin akan membawa masalahku ini. Entah dimana dermaga yang akan menerima kapalku berlabuh. Dan entah siapa pula yang akan menyertainya.
Sahabat dan keluarga, hanya itu alasanku ada disini. Entah apa yang akan terjadi jika hilang satu. Asalkan mereka bahagia, itu lebih dr cukup untukku.
Ingin lari dari kenyataan, ingin belajar untuk tidak setia. Dan ingin tenggelam pada impian, selamat datang kawan, lihat dan rasakan hidupku.
Setia pada persahabatan, setia pada kehidupan, aku cuma memiliki kesetiaan.
Mati... Masih terus terlintas di otak.
Entah kemana akan mengarah semua hidup ini, entah kemana angin akan membawa masalahku ini. Entah dimana dermaga yang akan menerima kapalku berlabuh. Dan entah siapa pula yang akan menyertainya.
Sahabat dan keluarga, hanya itu alasanku ada disini. Entah apa yang akan terjadi jika hilang satu. Asalkan mereka bahagia, itu lebih dr cukup untukku.
07/09/13
sejuta rasa
malam....
setelah lelah dengan smua kejenuhan dan kesunyian ini
dan...
setelah sekian lama tidak menulis lagi dan setelah sekian sekian sekian....
menunggu pagi sambil memandang huruf yang menari sesuka hati membuat berbagai cerita.
terpikir untuk "bangkit" dan memulai lagi dari awal. hanya sampai "dipikirkan".
gw masih "mengutuk" masa lalu gw
tapi setidaknya, gw lega melihat keluarga gw bahagia
masih bisa melihat tawa dan cengiran adek gw
masih bisa mendengar dan melihat nyokap ketawa-ketawa sambil lari
setidaknya mereka sehat dan bahagia
walau gw sadar, mereka punya lubang besar menganga yang siap menelan sejuta kesedihan dan kesakitan.
hanya bisa mencoba memberi apa yang mereka butuhkan.
tidak pernah bisa mengungkapkan lewat kata maupun sikap.
ingin sekali berkumpul berempat malam ini dan untuk pertama kalinya gw berani menyebut nama mereka
gw ingin dan rindu berkumpul... papa 'bambang sugiarto' mama 'rusnawati nazar' gw 'adiati purbasari' dan adek 'ratih yuliansari'
pa... maafin dia pa...
setelah lelah dengan smua kejenuhan dan kesunyian ini
dan...
setelah sekian lama tidak menulis lagi dan setelah sekian sekian sekian....
menunggu pagi sambil memandang huruf yang menari sesuka hati membuat berbagai cerita.
terpikir untuk "bangkit" dan memulai lagi dari awal. hanya sampai "dipikirkan".
gw masih "mengutuk" masa lalu gw
tapi setidaknya, gw lega melihat keluarga gw bahagia
masih bisa melihat tawa dan cengiran adek gw
masih bisa mendengar dan melihat nyokap ketawa-ketawa sambil lari
setidaknya mereka sehat dan bahagia
walau gw sadar, mereka punya lubang besar menganga yang siap menelan sejuta kesedihan dan kesakitan.
hanya bisa mencoba memberi apa yang mereka butuhkan.
tidak pernah bisa mengungkapkan lewat kata maupun sikap.
ingin sekali berkumpul berempat malam ini dan untuk pertama kalinya gw berani menyebut nama mereka
gw ingin dan rindu berkumpul... papa 'bambang sugiarto' mama 'rusnawati nazar' gw 'adiati purbasari' dan adek 'ratih yuliansari'
pa... maafin dia pa...
06/09/13
Belajar tuk memulai
Takut....
selalu takut terhadap semua hal, benda mati maupun benda hidup
Ga pernah mau ngalah, ga pernah mau mencoba
selalu terjebak dalam convert zone dan ga berani tuk memulai...
itulah gw, manusia kerdil yang selalu ketakutan sama semua hal. Seonggok daging berjalan diberi sejumput hati dan sebongkah otak.
Itulah gw, manusia kerdil yang ga pernah mau terbuka dan ga jujur sama diri sendiri dan perasaan sendiri.
Malam ini sunyi banget, dan merindukan kehadiran seseorang, serta dekapan hangat sesosok manusia.
kangen keluarga....
Kangen papa, mama dan adik kecil yang sudah besar dan jauh disana.
Mereka dekat tapi tidak terasa dekat, sulit tuk bilang sayang apalagi bilang kangen. Ingin berkumpul tapi takut dan risih.
Ingin belajar terbuka dan mencoba tuj menerima.
selalu takut terhadap semua hal, benda mati maupun benda hidup
Ga pernah mau ngalah, ga pernah mau mencoba
selalu terjebak dalam convert zone dan ga berani tuk memulai...
itulah gw, manusia kerdil yang selalu ketakutan sama semua hal. Seonggok daging berjalan diberi sejumput hati dan sebongkah otak.
Itulah gw, manusia kerdil yang ga pernah mau terbuka dan ga jujur sama diri sendiri dan perasaan sendiri.
Malam ini sunyi banget, dan merindukan kehadiran seseorang, serta dekapan hangat sesosok manusia.
kangen keluarga....
Kangen papa, mama dan adik kecil yang sudah besar dan jauh disana.
Mereka dekat tapi tidak terasa dekat, sulit tuk bilang sayang apalagi bilang kangen. Ingin berkumpul tapi takut dan risih.
Ingin belajar terbuka dan mencoba tuj menerima.
Langganan:
Komentar (Atom)
