aku telah menyerah kepada kehidupan, kenapa kehidupan tidak pernah menyerah padaku.
seperti malam yang menghilang saat mentari muncul dan sang siang menuntut balas atas bulan.
kenapa kesempatan terua hadir didepanku, kenapa pilihan selalu ada dalam hidupku. aku ingin menutup buku, aku ingin berhenti, aku inginkan finish, aku JENUH.
deru malam merintih dibalik seringai sang maut, sang anak menarik selimut menutupi dirinya dari cengkraman dingin malam. maut mengikuti tarian angin dalam kebisuan, mencari pendosa gila yang cinta pada terang berlubang.
detik dan detak, waktu memacu jantung, nafas berhutang pada jiwa dan roh lalu lalang dihapan sang hidup. aku akan mendapatkanmu, aku akan menundukkan mu. aku menjerik, tubuh terhentak, nafas memburu roh pergi menjauh. sang bosan menang dan jenuh berpesta padanya.
19/08/13
02/08/13
Terima Kasih Papa
hancur sudah....
tak kudengar suaramu, tak kudengar lagi keluhmu, tak kulihat lagi wajah sendumu, tak kurasa lagi belai lembutmu, tak kurasa lagi peluk hangatmu.
perjalananmu berakhir sudah, cita-citamu musnah sudah, harapanmu sirna sudah
butir demi butir mengalir deras merendam luka tak berdasar.
alasanku.... keinginanku.... kekuatanku.... tempatku kembali dikala lelah pergi tuk menghadap ilahi.
getir suaraku menahan perih, gemetar badanku menahan beban, buram pandanganku menahan derai air mata, jatuh terdiam dihadapanmu.
maafkan aku....
maaf karna belum dapat memenuhi semua harapanmu, maaf karna tak selalu ada disampingmu, maaf karna tak dapat selalu membuatmu tersenyum.
terima kasih...
terima kasih telah memberi ku hidup, terima kasih telah memberiku makna hidup, terima kasih telah mengajari aku kehidupan.
terima kasih papa..
doa dan sayangku mengiringi kepergianmu.
tak kudengar suaramu, tak kudengar lagi keluhmu, tak kulihat lagi wajah sendumu, tak kurasa lagi belai lembutmu, tak kurasa lagi peluk hangatmu.
perjalananmu berakhir sudah, cita-citamu musnah sudah, harapanmu sirna sudah
butir demi butir mengalir deras merendam luka tak berdasar.
alasanku.... keinginanku.... kekuatanku.... tempatku kembali dikala lelah pergi tuk menghadap ilahi.
getir suaraku menahan perih, gemetar badanku menahan beban, buram pandanganku menahan derai air mata, jatuh terdiam dihadapanmu.
maafkan aku....
maaf karna belum dapat memenuhi semua harapanmu, maaf karna tak selalu ada disampingmu, maaf karna tak dapat selalu membuatmu tersenyum.
terima kasih...
terima kasih telah memberi ku hidup, terima kasih telah memberiku makna hidup, terima kasih telah mengajari aku kehidupan.
terima kasih papa..
doa dan sayangku mengiringi kepergianmu.
Langganan:
Komentar (Atom)