Perlahan sangat pelan, waktu terus beringsut maju lambat namun pasti, meninggalkan jejak-jejak kenangan dibelakangnya. Rasa sakit, lelah, bahagia semuanya bergerak pelan mengikuti sang waktu. Rasa disini hanya sanggup mengamati jejak-jejak kenangan sang waktu, hanya meratapi kekeliruan yang tlah tertinggal.
Maafkan aku, penyesalan sang jejak pada waktu dan kenangan. Karna jejak hanya dapat mengukir tanpa menghapus kenangan. Aku rindu, ratap sang jejak pada kenangan yang terus meninggalkannya. Bawalah aku, rintih jejak pada waktu yang terus beringsut menjauh.
Makian, hanya makian yang terdengar dibelakang. Jejak-jejak itu terus memaki dan memaki, merutuk dan mengeluhkan ukiran kenangan. Jauh didalamnya, jejak merindukan kenangan dan waktu. Merindukan saling mengukir dan membuat berbagai tanda disepanjang perjalanan.
Kenapa jejak tak pernah mengakui rasa sebenarnya untuk kembali pada waktu dan kenangan. Dan membiarkan tangan takdir yang menentukannya.
21/02/13
03/02/13
The Power Of Hatred
aku adalah kata arif pembuat kebijaksanaan, penengah pertikaian. aku lahir dalam rindu malam pada siang, ditengah perang pulan dan bintang. aku adalah anak kekejian pada kedengkian, anak penderitaan pada pengkhianatan.
hei kalian yang lahir dari rahim penjaja cinta suci, berbalutkan kasih sayang berlengan kekar nan melindungi. hei kalian yang hidup beralaskan cinta dan kepercayaan, beratapkan kehangantan dan perlindungan.
lihatlah aku, terbuai dalam darah pengkhianatan, berselimutkan kewaspadaan. aku yang dikelilingi muntahan kedengkian dunia pada alam yang terus melawan.
damailah kalian diatas kasur-kasur lembut penuh kenyamanan. tenanglah kalian dalam cinta penuh kemunafikan. jangan lihat duniaku, jangan jamah kehidupanku, jangan nodai kesunyianku, jangan telanjangi aku dengan cinta.
hei kalian anak kebajikan dalam percintaan. berikan makian terhebatmu dan cacilah aku. hei kalian anak kepercayaan pada keburukan. tunjukan kebencian terhebatmu dan kucilkan aku.
dua dunia penuh huru hara, saling meneriakkan makian dan cinta. disanalah kita lahir, tumbuh dan hidup dan beranak pinak.
pejamkan matamu, dinginkan jiwamu, bekukan hatimu dan rasakan duniaku.
hei kalian yang lahir dari rahim penjaja cinta suci, berbalutkan kasih sayang berlengan kekar nan melindungi. hei kalian yang hidup beralaskan cinta dan kepercayaan, beratapkan kehangantan dan perlindungan.
lihatlah aku, terbuai dalam darah pengkhianatan, berselimutkan kewaspadaan. aku yang dikelilingi muntahan kedengkian dunia pada alam yang terus melawan.
damailah kalian diatas kasur-kasur lembut penuh kenyamanan. tenanglah kalian dalam cinta penuh kemunafikan. jangan lihat duniaku, jangan jamah kehidupanku, jangan nodai kesunyianku, jangan telanjangi aku dengan cinta.
hei kalian anak kebajikan dalam percintaan. berikan makian terhebatmu dan cacilah aku. hei kalian anak kepercayaan pada keburukan. tunjukan kebencian terhebatmu dan kucilkan aku.
dua dunia penuh huru hara, saling meneriakkan makian dan cinta. disanalah kita lahir, tumbuh dan hidup dan beranak pinak.
pejamkan matamu, dinginkan jiwamu, bekukan hatimu dan rasakan duniaku.
02/02/13
aku...hilang
Aku kehilangan yang paling berharga dalam hidupku. Aku kehilangan diriku, entah diriku yang mana. Aku tidak mempunyai jiwa, tidak pula mempunyai hati. Bagaimanakah aku hidup ?
Dengan cinta, kepercayaan dan harapan, itulah penyokong yang terus membuatku hidup. Dimanakah akau hidup ?
Aku hidup dalam terangnya kebahagian dan damainya ketenangan. Pelipur rindu adalah aku, pengobat luka adalah aku, nyanyian cinta adalah aku, nada-nada bahagia adalah aku, benang kehidupan adalah aku.
Namun, kenapa aku kehilangan diriku ?
nyatakah aku ?
Dengan cinta, kepercayaan dan harapan, itulah penyokong yang terus membuatku hidup. Dimanakah akau hidup ?
Aku hidup dalam terangnya kebahagian dan damainya ketenangan. Pelipur rindu adalah aku, pengobat luka adalah aku, nyanyian cinta adalah aku, nada-nada bahagia adalah aku, benang kehidupan adalah aku.
Namun, kenapa aku kehilangan diriku ?
nyatakah aku ?
Langganan:
Komentar (Atom)