06/08/11

Satu Waktu

Satu Waktu;
Satu waktu aku cemas
Satu waktu aku gelisah
Satu waktu aku gundah
Satu waktu aku lemas
Satu waktu aku marah
Satu waktu aku lengah
Satu waktu aku keras
Satu waktu aku lemah
Satu waktu aku jengah
Satu waktu aku cemburu
Satu waktu aku bahagia
Satu waktu aku sedih
Satuwaktu aku melayang
Satu waktu aku hilang
Satu waktu aku sendiri
Satu waktu aku menahan diri
Satu waktu aku sadarkan diri
Satu waktu aku lupa diri
Satu waktu aku diam diri
Tak ada waktu lagi
Tak ada yang abadiSemua t’lah pergi;

03/08/11

Ruang sunyi

tak pandai bertutur, tak pandai memilih, tak pandai bersikap. namun semua kurangku kau rengkuh dalam ceria duniamu. saling melengkapi saling menjaga dan menguatkan. tak banyak cerita, tak banyak kenangan, tak banyak dialog, saling menatap dan tersenyum, maka semuanya saling mengerti dan memahami. terlalu indah hingga lupa tuk berpijak.
kebahagian melambungkanku hingga lupa akan pedihku. jalan hidup sunyi dilukis dengan cat kecerian berkanvaskan kebersamaan, dialasi kekonyolan dan dibingkai dengan ikatan. lukisan indah namun penuh luka. tergantung indah disudut hatiku. tak bermakna namun menghangatkan. tak bercahaya namun mendamaikan sunyiku.

02/08/11

Skenario Hidupku..

Penyair dan penulis adalah pekerjaan yang menyenangkan, namun dibalik itu semua hidup mereka penuh dengan skenario. Entah yang mana yang benar, tak ada yang tau. Mereka menikmati peran mereka masing-masing, hingga suatu saat tak sadar jadi diri atau tokoh yang mana. Hidupku, duniaku, aturanku. Aku adalah aku, kamu adalah kamu dan dia adalah dia. Aku mampu hidup sendiri, makin sering ku berkata makin sepi ku rasa. Ternyata hidup itu tidak sebatas pena dan kertas. Hidup itu rumit namun menyenangkan, rumit untuk dipikirkan dan menyenangkan untuk dijalankan.
Semua sinyal ini, memang tak pernah ada yang menyadari, namun ku mengerti cara mempertahankan diri. Aku ingin menolong seseorang, agar aku dapat menolong diriku sendiri. Aku ingin berbagi agar aku dapat berempati. Aku ingin menasehati orang lain agar aku dapat menasehati diriku sendiri. Orang beranggapan bahwa hidupku menyenangkan. Aku memperhatikan orang lain agar aku diperhatikan. Namun tak ada yang pernah menyadarinya, apakah aku harus berkata "hei.... tolong aku, aku butuh kalian, tolong dengarkan aku", aku tak mungkin berkata seperti itu, aku tak sekuat yang terlihat. Kurapuh,,, kulemah,, Aku ingin setengah diriku kubagi agar aku merasa hidupku lebih ringan.
SOS...SOS....SOS....
Tak ada yang pernah menyadari sinyal permintaan tolong belasan tahun yang ku pancarkan. Aku menulis skenario hidupku sendiri, aku menyutradarainya sendiri dan aku menjadi tokoh utamanya. Sebuah skenario tentang hidup. Kuberhasil dan kuhidup dalam kebohongan.